Jurnal Jona (Page 7)

Me 2.0

Paper White
4 min readDec 16, 2021

25 Juli 2021

Pikiran saya terus ditarik ke arah tertentu. Sering merasa takut atau cemas tanpa alasan. Mengapa saya terus memimpikan hal yang sama? “There is a seismic shift in the universe… you have closed a cycle and a new chapter has begun…”, begitulah yang terus dikatakan wanita dengan kostum aneh dan topi kerucut di mimpi itu, cincin kristal di setiap jari tangannya mencuri perhatian saya — Amethyst, selalu menjadi favorit.

Sesuatu telah berubah. Saya merasakannya sampai di inti diri tetapi dalam skala yang lebih besar. Ada kepercayaan dan keyakinan baru dalam diri saya. Kepercayaan untuk menjadi besar dalam kehidupan ini dan menerimanya, dan keyakinan tentang apa yang layak bagi saya. Jangan salah paham, Saya masih rendah hati, masih baik hati, masih bijaksana. Saya masih gadis yang sama yang suka mendaki ke kastil puncak bukit abad pertengahan di Bled, tetapi sekarang — sekarang, saya memiliki kekuatan yang saya dapat rasakan berada ditangan saya!

Mengingatkan pada cerita tentang Superhero yang disambar petir, bahwa apa yang dialami bukanlah sesuatu yang datang dan pergi begitu saja, tetapi itu adalah ‘Pembukaan’ sebuah jalan. Jalan yang perlu saya ambil sekarang, jalan yang belum pernah dilihat sebelumnya yang mungkin itu karena saya telah mencoba membuat keputusan dengan cara yang terlalu logis atau cara logika linier sehingga tidak memungkinkan saya untuk masuk ke dalam intuisi. Saya telah salah memahami tanda-tandanya, selama ini, itu menunjukkan ‘Pembukaan’ dan sekarang saya merasa jauh lebih baik karena saya menyadari bahwa saya tidak gagal, melainkan soal Divine Timing.

“Something about you that’s very unique but it has been trapped inside you since you were child, and it’s coming”

Tidak ada perasaan lain yang lebih baik daripada bangun untuk hujan ringan yang turun di luar. Melipat selimut, lalu Saya berdiri di depan cermin. Bayangan disana memperlihatkan seorang gadis muda yang sama tetapi dalam tubuh wanita muda yang lebih kuat dengan keyakinan bahwa pengalaman telah mengajari diri saya.

Saya telah tumbuh tetapi tidak melampaui nilai-nilai dasar yang ditanamkan dalam sifat alami saya. Seseorang yang terkadang tidak yakin pada dirinya sendiri tetapi entah bagaimana tidak takut pada saat yang sama, seseorang yang berani tetapi juga menahan diri, seseorang dengan banyak potensi untuk menguasai dunia dan menginspirasi orang lain. Saya telah menjadi dewasa dan menemukan identitas serta tujuan hidup saya. Nyaman di kulit saya sendiri dan percaya diri untuk merangkul semua hal yang datang kepada saya. No more insecurities. Berani melepas kaca mata hitam yang selama ini digunakan untuk memandang dunia. Pada awalnya, sinar menyorot kedua mata saya begitu menyilaukan, membuat kedua mata saya sakit, namun dapat saya katakan, saya mengatasi ini dengan baik.

Itu selalu menyakiti hati saya, ide bahwa mungkin saya telah menjadi korban dari orang-orang yang mencoba menjatuhkan saya atau memberi tahu saya bahwa diri saya tidak mampu, sehingga secara tidak sadar saya menetapkan standar yang lebih rendah untuk diri saya, yang mana pada kenyataannya bahwa diri saya memiliki lebih banyak potensi atau kemampuan untuk mencapai tingkat kesuksesan yang jauh lebih tinggi daripada yang telah saya tetapkan. Mungkinkah itu adalah cerminan dari bagaimana orang-orang ingin membuat saya merasa demikian? Seperti saya bukan apa-apa? Well, kita telah menyaksikan perang penuh pertumpahan darah berabad-abad yang lalu, jadi ini bukanlah hal yang besar bagi orang-orang, bukan?

Pada titik ini, tidak bisa menyalahkan diri saya juga jika pada akhirnya saya memilih untuk menghentikan segala bentuk ‘Pelapisan Gula’. Apakah saya berbuat baik atau tidak, toh orang akan tetap merasa tidak cukup terhadap saya, jadi apa gunanya melakukan ‘Pelapisan Gula’? Paling tidak, selama ini, saya telah membantu dan bertindak baik terhadap orang-orang untuk mewujudkan apa pun yang mereka ingin saya lakukan, orang seperti apa yang mereka ingin saya tampilkan, meskipun itu tidak 100% di dalamnya.

“I somehow seem relieved and can finally exhale.”

Saya memiliki banyak perjuangan selama bertahun-tahun dan tidak benar-benar tahu apa yang akan masa depan hadirkan untuk saya, namun sekarang semuanya berbeda, saya akhirnya dapat menikmati perjalanan luar biasa yang saya jalani ini, dengan benar. Melihat hal-hal menjadi lebih jelas dan siap untuk memperjuangkan impian saya. Itu adalah perjalanan yang tidak mudah untuk belajar tentang bagaimana mencintai diri sendiri. Perjalanan panjang, banyak rasa sakit dan terkadang saya tidak percaya bahwa saya berada di sini hari ini, merasa hebat. Lagipula, Anda tidak perlu meraih sesuatu yang besar dahulu untuk bisa bahagia. Sesederhana dapat bangun dan tidur di waktu yang sama setiap harinya atau menjalankan rutinitas pagi dan petang secara konsisten. Focus on what makes you happy and what you want to do and leave all the noise behind! Sambil tidak melupakan dari mana saya berasal, apa yang diperlukan untuk sampai ke sini dan orang-orang yang membantu saya di sepanjang perjalanan.

Thank you for reading!

Paper White

--

--

Paper White
Paper White

Written by Paper White

Sometimes it’s much easier to translate thoughts into writing than to speak

No responses yet